Setiap perusahaan mendambakan infrastruktur informasi dan teknologi yang aman, stabil dan terintegrasi dengan baik. Hal ini tak lain adalah untuk menunjang aktifitas serta layanan operasional harian perusahaan. Apabila infrasutruktur berjalan dengan baik tentu efeknya secara tidak langsung dapat membantu perusahaan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan goals yang diinginkan. Namun terkadang masalah tak terduga muncul, gangguan seperti extended system downtimes atau gangguan layanan jaringan, koneksi internet, server, hingga ancaman keamanan data yang datang dengan segudang permasalahan yang kompleks. Tentu saja hal ini dapat mengakibatkan sistem menjadi kacau, layanan manajemen tersendat, bahkan bisa mengancam keberlangsungan perusahaan tersebut.
Oleh karena itu menggunakan jasa Managed service provider (MSP) Nex Network bisa menjadi solusi permasalahan infrastruktur IT perusahaan Anda. Selain menawarkan penyediaan dan pengelolaan layanan sumber daya Information Technology (IT) baik berupa perangkat lunak ataupun perangkat keras (software dan hardware), MSP NEX Network juga menawarkan solusi produktivitas kerja berbasis awan (cloud), serta membantu meringankan tim IT agar efisiensi bisnis menjadi lebih optimal dan stabil. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan layanan Managed Service Prvider kami pada tombol tautan dibawah ini.
Tentang Managed Service Provider (MSP)
Managed Service Provider atau yang disingkat MSP merupakan perusahaan yang menjadi pihak ketiga untuk menyediakan layanan pengelolaan berbagai infrastruktur teknologi dan informasi pelanggan dan klien dengan sistem pelayanan bersifat jarak jauh. MSP seringkali disewa oleh lembaga pemerintahan, organisasi, UMKM, dan sebagainya untuk membantu menyelesaikan berbagai tugas dan layanan manajemen.
Managed Service Provider (MSP) mencakup layanan manajemen jaringan, infrastruktur TI, dan sistem keamanan. Oleh karena itu, MSP dipercaya untuk menangani berbagai layanan manajemen secara berkala untuk pelanggan dan klien. Sehingga pihak yang menyewa MSP bisa lebih fokus untuk meningkatkan produk serta layanan mereka sesuai dengan target yang diinginkan tanpa perlu khawatir terkait gangguan layanan dan sistem yang down.
Biasanya perusahaan MSP juga ada yang melayani spesialisasi sistem teknologi dan informasi tertentu sesuai kebutuhan. Sebagian Managed Service Provider ada beberapa kemungkinan layanan yang akan ditawarkan dan bisa dipilih sesuai kebutuhan antara lain database penyimpanan data, administrasi firewall, layanan keuangan, pelayanan kesehatan, manufaktur, layanan keamanan, dan masih banyak lagi.
Secara keseluruhan, MSP akan menjalankan segala tugas dan layanan pada sistem online jarak jauh melalui akses internet sehingga siapapun bisa menyewa jasa MSP dalam bidang yang dibutuhkan. MSP mulai populer sejak tahun 1990 yang diawali dengan ASP atau application service provider yang pada saat itu menawarkan layanan hosting jarak jauh.
Kehadiran ASP bisa dibilang gerbang awal komputasi cloud yang mendukung layanan jarak jauh untuk membantu pelanggan atau klien dalam infrastruktur TI. Kemudian MSP mulai berkembang memantau dan memanajemen server serta jaringan untuk memberikan ciri khas dari layanan lainnya. Sehingga, seringkali penyedia layanan cloud disamakan dengan MSP karena keduanya didukung oleh service level agreement (SLA) dan internet.
Manfaat Managed Service Provider (MSP)
Managed Service Provider (MSP) sangat bermanfaat bagi berbagai pihak untuk meningkatkan operasionalnya secara lebih efektif dan efisien. MSP tidak terbatas pada usaha kecil dan menengah saja, tetapi juga sangat berguna untuk lembaga atau instansi. Menyewa Managed Service Provider tentu saja akan mengurangi beban anggaran dan tidak perlu melakukan rekrutmen tenaga kerja profesional dalam bidang teknologi dan informasi.
Pelayanan berbasis MSP melakukan handling tugas dan pekerjaan yang bersifat kompleks serta kontinu untuk mengelola kebutuhan infrastruktur teknologi dan informasi. Berikut adalah beberapa tanggung jawab yang biasanya dilakukan oleh Managed Service Provider atau MSP:
- Melakukan penanganan pengelolaan infrastruktur teknologi dan informasi
- Memberikan penawaran serta dukungan teknis kepada staf dan divisi terkait
- Melengkapi berbagai layanan dengan sistem keamanan cyber
- Melakukan pengelolaan akun dan akses pengguna
- Menangani kesepakatan manajemen kontrak antar berbagai pihak
- Memberikan penawaran terkait kepatuhan serta manajemen risiko
- Memberikan pelayanan untuk perhitungan gaji dan payroll
Cara Kerja Managed Service Provider (MSP)
Cara kerja Managed Service Provider atau MSP biasanya terkait organisasi, lembaga, instansi, dan UKM untuk saling menawarkan kerjasama dalam memenuhi target dan tujuan bisnis satu sama lain. Managed Service Provider biasanya juga diminta untuk memenuhi beberapa posisi atau peran yang dibutuhkan. Sehingga, sebelum melakukan kesepakatan antara kedua belah pihak maka perlu adanya survei dan penilaian tertentu.
Survei dan penilaian tersebut biasanya mencakup beberapa hal dari indikator yang sudah ditentukan oleh kedua belah pihak. Nantinya, kedua belah pihak akan sama-sama mempertimbangkan untuk bekerja sama dan menentukan perjanjian yang berpotensi untuk mendukung target dan tujuan bersama. Pihak penyedia layanan biasanya tidak membatasi opsi layanan sehingga bisa memberikan penawaran layanan apapun sesuai kebutuhan.
MSP memberikan kebebasan kepada pihak penyewa untuk memilih berbagai layanan berbeda yang disesuaikan dengan budget atau anggaran perusahaan. Kemudian, pihak MSP juga akan menyesuaikan waktu yang ditentukan oleh pihak penyewa untuk menyelesaikan berbagai tugas serta permasalahan sesuai kesepakatan yang berlaku. Oleh karena itu, layanan MSP seringkali menawarkan kerjasama untuk berlangganan secara kontinu kepada pihak terkait.
Managed Service Provider memberikan model pelayanan yang bekerja pada kualitas dan perbaikan layanan sesuai dan ketentuan yang sudah disepakati bersama. MSP juga memberikan layanan pemeliharaan, pemantauan, keamanan, dan laporan yang sesuai dengan service level agreement. Perjanjian tersebut juga termasuk pada waktu, kinerja, spesifikasi peralatan, tarif, dan lain-lain.
Biasanya Managed Service Provider akan fokus untuk menawarkan dan memberikan layanan asli atau dengan kata lain layanan yang menjadi fokus MSP. Namun, hal tersebut tidak menutupi kemungkinan lain jika ada pihak penyewa yang membutuhkan pelayanan lebih atau pelayanan berbeda. MSP nantinya akan mencari vendor yang bisa bekerja sama untuk memberikan untuk memberikan pelayanan campuran yang terintegrasi.
MSP tidak hanya menawarkan layanan infrastruktur teknologi informasi saja, namun juga menerapkan platform software khusus untuk mengelola fungsi tertentu secara otomatis yang terdiri dari aplikasi otomatisasi layanan secara profesional atau PSA dan alat RMM. PSA dan RMM beroperasi saling melengkapi satu sama lain.
Software RMM berfungsi untuk teknisi yang ada di luar lokasi untuk memberikan pemeliharaan sistem teknologi informasi seperti jaringan, server, pembaharuan dan sebagainya. Kemudian PSA memungkinkan Managed Service Provider untuk melakukan pengelolaan proyek, penagihan, inventaris, dan aset. Kontrak yang mencakup cara kerja akan diikat oleh SLA yang akan menjabarkan metrik kinerja serta komitmen antar pihak terkait.
Jenis-jenis Managed Service Provider (MSP)
Untuk memahami layanan apa saja yang diberikan oleh MSP maka terdapat jenis-jenis MSP yang memiliki kriteria masing-masing. Kriteria ini dikategorikan berdasarkan target, tanggung jawab, layanan, dan sebagainya. Oleh karena itu, berikut adalah rangkuman tentang jenis-jenis penyedia MSP secara umum:
- Managed Service Providers Pure Play, Penyedia manajemen layanan yang satu ini terfokus pada layanan skala kecil berbasis pemantauan kinerja aplikasi dan jaringan. Sehingga, MSP ini berikan pelayanan asli kepada mitra yang ingin bekerja sama dengan berfokus pada pelaporan dan peringatan jangka pendek maupun panjang.
- Managed Service Providers Staffing Legacy, Penyedia layanan ini mengincar lembaga, instansi, organisasi tingkat menengah yang menawarkan layanan pemantauan, pelaporan, instalasi, peningkatan, dan perangkat lunak kepada mitra yang bekerja sama.
- Managed Service Providers High Level. Managed Service Provider yang satu ini menargetkan skala kecil maupun besar sehingga bisa juga disebut sebagai outsourcing yang memberikan berbagai layanan dan bekerja sama dengan vendor lainnya untuk menawarkan apa yang dibutuhkan oleh pihak terkait.
Selain tiga kategori di atas, MSP juga bisa dibagi dalam beberapa kategori lain berdasarkan layanan yang diberikan sebagai berikut:
- Pemantauan, terfokus untuk memantau aplikasi, jaringan, server, dan situs web pelanggan atau klien
- Dukungan jarak jauh, terfokus untuk memberikan pelayanan software berbasis cloud dan mendukung untuk memecahkan masalah teknis dalam sistem
- Dukungan proaktif, terfokus untuk memberikan pelayanan preventif pada perangkat maupun jaringan yang bisa muncul kapanpun
- Manajemen terpusat, terfokus memberikan layanan manajemen jaringan yang kompleks, memantau jarak jauh, manajemen patch, dan keamanan software
- Pemeliharaan yang terjadwal, terfokus untuk memelihara sistem dan jaringan secara kontinu dan teratur sesuai jadwal
- Penagihan yang efisien, terfokus pada faktur, pembayaran, anggaran, dan manajemen keuangan
Kelebihan dan Kekurangan Managed Service Provider (MSP)
Pada setiap pelayanan pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa dipertimbangkan oleh pihak penyewa atau pihak yang membutuhkan jasa tersebut. Hal ini tidak terkecuali pada MSP, beberapa kelebihan dari Managed Service Provider memang bisa membantu organisasi untuk memenuhi kebutuhan staf berpengalaman tanpa harus repot melakukan rekrutmen.
Pihak penyewa bisa melimpahkan beberapa tanggung jawab kepada Managed Service Provider untuk menemukan sumber daya manusia yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan untuk kelangsungan bisnis. MSP juga memiliki kelebihan untuk memberikan keamanan dan pemantauan jaringan serta sistem secara kontinu dalam 24 jam penuh. MSP juga bisa membantu untuk efisiensi biaya dan menekan pengeluaran yang tidak terduga.
Namun, dibalik semua kelebihan tersebut ternyata MSP juga menyimpan kekurangan antara lain tidak semua penyedia layanan memberikan cyber security yang mumpuni, ketergantungan pihak penyewa terhadap MSP dalam berbagai resiko, penyelesaian masalah tentu saja butuh proses yang cukup lama, dan tidak semua sistem dapat diakses oleh pihak penyewa untuk alasan tertentu.
Penetapan Harga Managed Service Provider (MSP)
Managed Service Provider biasanya memberikan penetapan harga yang terbagi menjadi beberapa model penerapan. Penyewa layanan atau jasa bisa mempertimbangkan untuk harga yang ditentukan MSP. Harga secara nominal masih bisa disepakati bersama dalam meeting atau pertemuan antara kedua pihak. Berikut adalah rincian penetapan biaya secara umum oleh Managed Service Provider atau MSP:
- Harga setiap perangkat yaitu beban biaya kepada pelanggan untuk setiap perangkat yang dikelola MSP
- Harga setiap pengguna yaitu beban biaya untuk setiap pengguna
- Harga all inclusive yaitu beban buaya infrastruktur teknologi informasi serta manajemen layanannya
- Harga jenjang yaitu biaya bundle yang bisa dipilah pihak penyewa layanan atau jasa sesuai kebutuhan
- Harga monitoring only yaitu biaya yang mencakup pemantauan dan pelaporan infrastruktur teknologi informasi tanpa perbaikan
Model penerapan harga pada Managed Service Provider atau MSP biasanya terstruktur dan terjadwal sehingga memungkinkan pembayaran pada periode bulanan atau lainnya. Ada juga yang membutuhkan layanan sementara yang nantinya akan dihitung berdasarkan waktu dan bahan. Untuk tarif tagihannya akan dikenakan waktu per jam dalam memperbaiki dan menyelesaikan permasalahan sesuai kesepakatan.
Itulah penjelasan mengenai Managed Service Provider dan cara kerjanya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan bisa memberikan wawasan yang lebih luas kepada Anda sebelum menggunakan jasa Managed Service Provider (MSP).
Punya Pertanyaan?
Kami siap membantu Anda untuk mengetahui lebih banyak terkait Manage Service Provider (MSP) NEX Network.